Tidak mencapai sebulan setelah memasuki tahun baru, sejumlah altcoin terkemuka sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan Bitcoin (BTC). Sementara Bitcoin mencatatkan lonjakan sebesar 15% sejak awal 2025, beberapa mata uang kripto lainnya, seperti Solana (SOL), mengalami lonjakan yang luar biasa, bahkan mencapai 30%, 40%, hingga 50%.

Secara khusus, Solana telah mencuri perhatian investor dengan lonjakan lebih dari 50% antara 12 Januari hingga 19 Januari.

Ada beberapa katalis yang mendorong pertumbuhan Solana di tahun 2025, yang menunjukkan potensi apresiasi harga yang pesat di masa depan.

Secara khusus, Solana telah menjadi pesaing utama Ethereum (ETH) dalam bidang kontrak pintar. Platform ini menyuguhkan semua fitur yang dimiliki Ethereum, tetapi dengan kecepatan yang lebih tinggi, biaya yang lebih rendah, dan tingkat kemudahan penggunaan yang lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh Cathie Wood, pendiri dan CEO ARK Investment Management, lebih dari setahun yang lalu, Solana memiliki potensi untuk mengambil pangsa pasar dari Ethereum, sehingga menjadi pilihan menarik bagi pelanggan dan pengguna baru. Kecepatan transaksi yang tinggi serta biaya yang rendah menjadi faktor krusial yang mendorong pertumbuhan ini.

Selain itu, faktor lain yang turut berkontribusi pada kenaikan Solana adalah kemungkinan peluncuran dana yang sedang trading di bursa (ETF) spot baru pada tahun 2025. Sebagai pengingat, peluncuran ETF Bitcoin spot pada Januari tahun lalu mengakibatkan investasi yang signifikan dalam BTC, serta mendorong harga Bitcoin semakin meningkat. Meski Solana mungkin tidak mendapatkan tingkat investasi yang sama seperti Bitcoin, JPMorgan memperkirakan bahwa hingga $6 miliar investasi baru dapat dialirkan ke ETF Solana, yang akan memberikan dukungan signifikan bagi pertumbuhannya.

Dengan berbagai faktor tersebut, Solana berada pada jalur untuk pengembangan yang berkelanjutan dan memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain dominan di pasar mata uang kripto dalam beberapa tahun ke depan.

Walaupun demikian, dari sudut pandang teknis, saat ini Solana tengah mengalami koreksi moderat, karena osilator pada grafik harian menunjukkan kondisi jenuh beli.